KATA PENGANTAR
Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah,
atas izin-Nya, kali ini kami dapat membuat makalah yang berjudul Sistem
reproduksi ikan, yang mana mudah-mudahan makalah yang kami sajikan ini
dapat menambah ilmu pengetahuan kita terhadap ikan, kami juga menyadari benar
bahwa masih banyak kekurang-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, karena seperti kata
pepatah tak ada gading yang tak retak untuk itulah kami dengan lapang hati
menerima kritik dan saran dari rekan-rekan semua untuk kesempurnaan dari
makalah ini.
Akhir
kalam, hanya kepada Allahlah kami kembalikan segala urusan. Hanya
kepada-Nyalah niat baik ini kami tujukan.
Semoga
bermanfaat bagi kita semua.. amiin..
Wallahu’alam bish’shawwab.
Billahit-taufiq wal-hidayah.
Tembilahan,
19 november 2011
Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
I.
SISTEM REPRODUKSI IKAN
Reproduksi
ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan telur
(ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya
telur ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang dan akhirnya
membentuk individu baru.Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan merupakan
individu terpisah. Akan tetapi pada beberapa fimili, seperti Sparidae dan
Serranidae, jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu invidu sehingga mereka
dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditik.
Pada hermaphroditik, telur dan sperma
sama-sama dihasilkan (baik pada waktu bersamaan, maupun berbeda), selanjutnya
mereka “kawin” dengan jenis hermaprodit lainnya. Pembuahan sendiri secara
eksternal bisa terjadi pada ikan hermaphrodit yang akan mengeluarkan telur dan
sperma secara simultan. Pada jenis hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri
juga dapat berlangsung.
Ikan merupakan
kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin
luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan
ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma.
Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui
kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun oleh
tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan
dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan
melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar
melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi
eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi
melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. Telur-telur yang telah
dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini
akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat
makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di
dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya
beberapa saja yang dapat bertahan hidup.
Ikan melakukan
reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling
mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya
si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini
bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu
telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Cara reproduksi ikan yang ada
antara lain :
1.
Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh
dan embrio ikan berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
2.
Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit,
perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan
menyerupai induk dewasa.
3.
Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning
telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan
menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-ikan livebearers
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kematangan seksual ikan antara lain spesies, ukuran, dan
umur. Secara umum ikan-ikan yang mempunyai ukuran maksimum kecil dan jangka
waktu hidup yang relatif pendek, akan mencapai kematangan kematangan seksual
lebih cepat dibandingkan ikan yang mempunyai ukuran maksimum lebih besar.
Ada berbagai
cara yang sudah dilakukan oleh orang-orang perikanan yang bekerja di bidang
akuaultur. Adanya pemijahan buatan dapat mempercepat produksi ikan di sebuah
tambak atau hatchery. Hal ini dilakukan untuk mengejar target pasar agar
kebutuhan konsumen terpenuhi. Dengan cara menyuntikan hormon untuk mematangkan
sel telur. Sehingga kita dapat mengawinkan ikan sesuai kebutuhan yang kita
inginkan.
Alat kelamin
jantan meliputi kelenjar kelamin dan saluran-salurannya. Kelenjar kelamin
jantan disebut testis. Pembungkus testikular yang mengelilingi testis, secara
luas menghubungkan jaringan-jaringan testis, membentuk batasan-batasan lobular
yang mengelilingi germinal epithelium. Spermatozoa dihasilkan dalam lobule yang
dikelilingi sel-sel sertoli yang mempunyai fungsi nutritif.
Saluran sperma
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbatasan dengan testis, berguna untuk
membuka lobule (juxta-testicular part) dan bagian lainnya adalah saluran
sederhana yang menghubungkan bagian posterior testis ke genital papilla. Pada
beberapa ikan, misalnya ikan salmon, tidak memiliki kantung seminal, tetapi
pada bagian luar saluran sperma terdapat sel-sel yang berfungsi mengatur
komposisi ion-ion cairan seminal dan mensekresi hormon.
Perkembangan
gamet betina atau disebut juga oogenesis terjadi di dalam ovarium. Oogenesis
diawali dengan perkembangbiakan oogonium beberapa kali melalui pembelahan
mitosis, untuk memasuki tahap oosit primer. Selanjutnya terjadi pembelahan
meiosis I, membentuk oosit sekunder dan polar body I melalui proses meiosis II
oosit sekunder membelah menjadi oosit dan polar body II.
Oogenesis
adalah proses kompleks yang secara keseluruhan merupakan pengumpulan kuning
telur. Secara substansial, kuning telur terdiri atas tiga bentuk yaitu :
kantung kuning telur (yolk vesicle), butiran kuning telur (yolk globule) dan
tetesan minyak (oil droplet). Kantung kuning telur berisi glikoprotein dan pada
perkembangan selanjutnya, menjadi kortikal alveoli. Butir-butir kuning telur
terdiri atas lipoprotein, karbohidrat dan karoten. Oil droplet secara umum
terdiri atas gliserol dan sejumlah kecil kolesterol.
Proses
reproduksi pada sebagian besar ikan hias, pada umumnya berlangsung melalui
pembuahan telur yang terjadi di luar tubuh ikan. Dalam hal ini, ikan jantan dan
betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan
telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma
dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi demikian dikenal sebagai
oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh induk ikan.
Selain
oviparus, dikenal pula cara reproduksi lain, yaitu ovoviviparus dan viviparus.
Ovoviviparus merupakan suatu cara reproduksi dimana embrio ikan berkembang di
dalam tumbuh induk betina akan tetapi tidak mendapatkan suplai makanan dari
induk tersebut. Dalam hal ini tidak ada transfer makanan dari induk ke embrio.
Dengan kata lain induk hanya memberi perlindungan saja, tapi tidak memberi
makan. Cara reproduksi demikian dijumpai misalnya pada beberapa jenis Charasin
seperti Corynopoma riisei . Pada saat kawin si jantan akan mendekatkan diri
pada si betina selama beberapa saat kemudian akan melepaskan paket-paket sperma
kedalam saluran telur (oviduct) si betina. Si betina selanjutnya akan dapat
menghasilkan telur-telur yang dibuahi selama beberapa bulan, tanpa perlu kawin
lagi.
Viviparus
adalah suatu cara reproduksi yang kurang lebih mirip dengan proses reproduksi
yang terjadi pada mamalia. Dalam proses ini struktur menyerupai plasenta
(ari-ari) akan terbentuk dan telur yang dibuahi selanjutnya akan mendapatkan
makanan dari induk ikan melalui plasenta tersebut. Pada famili Enbitocidae,
misalnya, embrio ikan akan mendapatkan makanan dari induknya hingga tumbuh dan
mencapai ukuran 1.75 inchi. Baru kemudian dilahirkan. Ikan jantan yang
dilahirkan biasanya akan sudah dalam keadaan matang seksual. Pada Heterandria
formosa dapat dijumpai sejumlah embrio dengan usia berbeda dalam rongga ovarianya.
Prosesnya didahului dengan lepasnya telur matang dari ovari kedalam rongga
ovaria secara bertahap, kemudian dibuahi oleh paket sperma yang sudah ada
disana. Bayi-bayi ikan kemudian akan dilahirkan 2 – 3 ekor setiap hari, selama
periode 1- 2 minggu.
Dalam
kasus ovoviviparus dan viviparus, ikan betina dapat menyimpan paket sperma
hingga selama 8 – 10 bulan. Selain itu pada beberapa kasus, seekor ikan betina
bisa juga menyimpan sperma dari beberapa jantan sekaligus.Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari cara reproduksinya ikan dapat
dibagi menjadi golongan bertelur (egg layer) atau oviparus dan golongan
“melahirkan” (live bearer). Golongan “melahirkan” ini terdiri dari ovoviviparus
dan viviparus. Sedangkan dari proses reproduksinya dapat digolongkan menjadi
heteroseksual, hermaphroditik, dan parthenogenetik.
BAB II
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Ikan
merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki
alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun
mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi
oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan
dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang
rimbun oleh tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar