Rabu, 25 April 2012

GELOMBANG AIR LAUT


I PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang
            Gelombang merupakan salah satu sumber energi penting dan pembentukan pantai, transportasi sedimen dari dan menuju pantai. Gelombang angin pada umumnya memperoleh energinya dari angin yang berhembus di atas permukaan laut. Peranan gelombang menjadi sangat nyata jika berada di dekat pantai, karena sebagian energi gelombang ini dihempaskan di daerah pantai yang menyebabkan pemindahan sedimen dasar dan menghasilkan penggerusan/abrasi pantai dan sedimentasi di daerah lain. Energi gelombang ini juga dapat merusak bangunan pantai apabila bangunan tersebut tidak direncanakan dengan baik.
Tinggi dan periode gelombang yang dibentuk oleh angin ini ditentukan oleh kecepatan angin, lamanya bertiup (duration), dan panjang daerah tiupan angin (fetch). Sebagai contoh, angin dengan kecepatan 15 m/detik, bertiup selama 5 jam dalam area sepanjang 50 km, membentuk gelombang dengan periode 4 detik dan tinggi sekitar 1 meter (Sverdrup et al, 1961).
Keadaan gelombang di perairan Indonesia berbeda-beda, ada yang mempunyai gelombang laut relatif kecil (misalnya Selat Madura, Selat rupat, Teluk Ratai, Laut Jawa, Selat Malaka dll) dan ada yang mempunyai gelombang relatif ganas (misalnya yang menghadap Samudra Indonesia, Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan) yang mencapai tinggi gelombang 2 meter. Musim dengan tinggi gelombang yang besar adalah terjadi pada musim barat.

I.2. Tujuan
1.      Agar lebih mengetahuai jenis-jenis gelombang
2.      Mengetahui Karakteristik gelombag
3.      Untuk lebih mengetahui penyebab terjadinya gelombang


II PEMBAHASAN

II.1. pengertian gelombang
            Gelombang merupakan usikan atau gangguan dari keadaan setimbang yang merambat dalam ruang. Gelombang yang memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang mekanik sedangkan yang tidak memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang elektromagnetik.
            Gelombang laut merupakan contoh dari gelombang mekanik. Secara umum, gelombang ini terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di atas permukaan air laut. Hembusan angin yang demikian akan membentuk riak permukaan, yang bergerak kira-kira searah dengan hembusan angin.


II.2.Penyebab terjadi gelombang laut dipengaruhi beberapa factor berikut:
  1. Kecepatan angin
  2. Lama angina bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
  3. Kedalaman air laut
  4. Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
  5. Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa



II.3.Gelombang laut berdasarkan proses
1)      Gelombang Angin
Gelombang angin disebabkan oleh tiupan angin di permukaan laut. Gelombang ini dapat menimbulkan energi untuk membentuk pantai. Selain itu juga dapat menimbulkan arus dan transpor sedimen dalam arah tegak lurus di sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. Gelombang merupakan faktor utama di dalam penentuan tata letak pelabuhan, alur pelayaran, dan perencanaan bangunan pantai.
2)      Gelombang Pasang  Surut
Gelombang pasang surut disebabkan adanya pasang surut air laut. Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pasang surut air laut ini juga merupakan faktor yang penting karena bisa menimbulkan arus yang cukup kuat terutama di daerah yang sempit,
 misalkan di teluk dan muara sungai. Elevasi muka air pasang dan air surut juga sangat penting untuk merencanakan bangunan – bangunan pantai. Sebagai contoh elevasi puncak bangunan pantai ditentukan oleh elevasi muka air pasang untuk mengurangi limpasan air, sementara kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan oleh muka air surut.
3)      Gelombang Tsunami
Gelombang tsunami adalah gelombang yang terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa bumi di laut. Gelombang yang terjadi bervariasi dari 0,5 m sampai 30 m dan periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Tinggi gelombang tsunami dipengaruhi oleh konfigurasi dasar laut. Selama penjalaran dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai,
sedangkan tinggi gelombang semakin besar oleh karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Di daerah pantai tinggi gelombang tsunami dapat mencapai puluhan meter. Pada gambar A.2.a ditunjukan contoh gelombang laut akibat tsunami yang berada di laut dalam dengan ketinggian puncak gelombang < 1 m dan pada gambar A.2.b ditunjukan contoh gelombang laut akibat tsunami yang berada di pantai dengan ketinggian puncak gelombang 30 m.

II.4. Pengaruh angin terhadap gelombang
Pada kondisi sesungguhnya di alam, pergerakan orbital di perairan dangkal (shallow water) dekat dengan kawasan pantai dapat dilihat pada gambar animasi dibawah ini. Pada gambar animasi ini, dapatlah kita bayangkan bagaimana energi gelombang mampu mempengaruhi kondisi pantai.Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetchnya, ketinggian gelombangnya akan semakin besar. Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin yang lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water) menuju ke pantai akan mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman laut. Apabila gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan gelombang di bagian bawah yang berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini adalah akibat dari friksi/gesekan antara air dan dasar pantai. Sementara itu, bagian  atas gelombang di permukaan air akan terus melaju. Semakin menuju ke pantai, puncak gelombang akan semakin tajam dan lembahnya akan semakin datar. Fenomena ini yang menyebabkan gelombang tersebut kemudian pecah.
Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu:
  • Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
  • Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.



III PENUTP

III.1. Kesimpulan
            Gelombang merupakan usikan atau gangguan dari keadaan setimbang yang merambat dalam ruang. Gelombang laut merupakan contoh dari gelombang mekanik. Secara umum, gelombang ini terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di atas permukaan air laut. Gelombang laut berdasarkan proses terbentukknya dibedakan menjadi tiga yaitu gelombang angina, gelombang pasang surut, dan gelombang tsunami.
Keadaan gelombang di perairan Indonesia berbeda-beda, ada yang mempunyai gelombang laut relatif kecil (misalnya Selat Madura, Selat rupat, Teluk Ratai, Laut Jawa, Selat Malaka dll) dan ada yang mempunyai gelombang relatif ganas (misalnya yang menghadap Samudra Indonesia, Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan) yang mencapai tinggi gelombang 2 meter. Musim dengan tinggi gelombang yang besar adalah terjadi pada musim barat.


DAFTAR PUSTAKA

1.      IPCC-Response Strategies Working Group, 1992, Global Climatic Change and the Rising Challenge of the Sea, Rijkswaterstaat, Nederland.
2.      Michael C.B., JG Titus, 1984, Greenhouse Effect and Sea Level Rise, A Challenge for This Generation, Van Nostrand Reinhold Company.
3.      Wyrtki, K., 1961, Physical Occanography of the Southeast Asian Waters, Naga Report, Volume 2, The University of California