I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Gelombang merupakan salah satu sumber energi penting dan pembentukan
pantai, transportasi sedimen dari dan menuju pantai. Gelombang angin pada
umumnya memperoleh energinya dari angin yang berhembus di atas permukaan laut.
Peranan gelombang menjadi sangat nyata jika berada di dekat pantai, karena
sebagian energi gelombang ini dihempaskan di daerah pantai yang menyebabkan
pemindahan sedimen dasar dan menghasilkan penggerusan/abrasi pantai dan
sedimentasi di daerah lain. Energi gelombang ini juga dapat merusak bangunan
pantai apabila bangunan tersebut tidak direncanakan dengan baik.
Tinggi dan periode gelombang yang dibentuk
oleh angin ini ditentukan oleh kecepatan angin, lamanya bertiup (duration), dan
panjang daerah tiupan angin (fetch). Sebagai contoh, angin dengan kecepatan 15
m/detik, bertiup selama 5 jam dalam area sepanjang 50 km, membentuk gelombang
dengan periode 4 detik dan tinggi sekitar 1 meter (Sverdrup et al, 1961).
Keadaan gelombang di perairan Indonesia berbeda-beda,
ada yang mempunyai gelombang laut relatif kecil (misalnya Selat Madura, Selat
rupat, Teluk Ratai, Laut Jawa, Selat Malaka dll) dan ada yang mempunyai
gelombang relatif ganas (misalnya yang menghadap Samudra Indonesia, Samudra
Pasifik dan Laut Cina Selatan) yang mencapai tinggi gelombang 2 meter. Musim
dengan tinggi gelombang yang besar adalah terjadi pada musim barat.
I.2. Tujuan
1. Agar
lebih mengetahuai jenis-jenis gelombang
2. Mengetahui
Karakteristik gelombag
3. Untuk
lebih mengetahui penyebab terjadinya gelombang
II PEMBAHASAN
II.1. pengertian gelombang
Gelombang merupakan usikan atau
gangguan dari keadaan setimbang yang merambat dalam ruang. Gelombang yang
memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang mekanik sedangkan yang tidak
memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang elektromagnetik.
Gelombang
laut merupakan contoh dari gelombang mekanik. Secara umum, gelombang ini
terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di atas permukaan
air laut. Hembusan angin yang demikian akan membentuk riak permukaan, yang
bergerak kira-kira searah dengan hembusan angin.
II.2.Penyebab
terjadi gelombang laut dipengaruhi beberapa factor berikut:
- Kecepatan angin
- Lama angina bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
- Kedalaman air laut
- Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
- Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa
II.3.Gelombang laut berdasarkan
proses
1) Gelombang
Angin
Gelombang
angin disebabkan oleh tiupan angin di permukaan laut. Gelombang ini dapat
menimbulkan energi untuk membentuk pantai. Selain itu juga dapat menimbulkan
arus dan transpor sedimen dalam arah tegak lurus di sepanjang pantai, serta
menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. Gelombang merupakan
faktor utama di dalam penentuan tata letak pelabuhan, alur pelayaran, dan
perencanaan bangunan pantai.
2) Gelombang
Pasang Surut
Gelombang
pasang surut disebabkan adanya pasang surut air laut. Pasang surut laut
merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara
berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik
dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pasang surut
air laut ini juga merupakan faktor yang penting karena bisa menimbulkan arus
yang cukup kuat terutama di daerah yang sempit,
misalkan di teluk dan muara sungai. Elevasi
muka air pasang dan air surut juga sangat penting untuk merencanakan bangunan –
bangunan pantai. Sebagai contoh elevasi puncak bangunan pantai ditentukan oleh
elevasi muka air pasang untuk mengurangi limpasan air, sementara kedalaman alur
pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan oleh muka air surut.
3) Gelombang
Tsunami
Gelombang
tsunami adalah gelombang yang terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa
bumi di laut. Gelombang yang terjadi bervariasi dari 0,5 m sampai 30 m dan
periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Tinggi gelombang tsunami
dipengaruhi oleh konfigurasi dasar laut. Selama penjalaran dari tengah laut
(pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai,
sedangkan
tinggi gelombang semakin besar oleh karena pengaruh perubahan kedalaman laut.
Di daerah pantai tinggi gelombang tsunami dapat mencapai puluhan meter. Pada
gambar A.2.a ditunjukan contoh gelombang laut akibat tsunami yang berada di
laut dalam dengan ketinggian puncak gelombang < 1 m dan pada gambar A.2.b
ditunjukan contoh gelombang laut akibat tsunami yang berada di pantai dengan
ketinggian puncak gelombang ≤ 30 m.
II.4. Pengaruh angin terhadap gelombang
Pada kondisi sesungguhnya di alam, pergerakan orbital di perairan
dangkal (shallow water) dekat dengan kawasan pantai dapat dilihat pada
gambar animasi dibawah ini. Pada gambar animasi ini, dapatlah kita bayangkan
bagaimana energi gelombang mampu mempengaruhi kondisi pantai.Ketinggian dan
periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah
jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi
oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetchnya,
ketinggian gelombangnya akan semakin besar. Angin juga mempunyai pengaruh yang
penting pada ketinggian gelombang. Angin yang lebih kuat akan menghasilkan
gelombang yang lebih besar.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water)
menuju ke pantai akan mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan
kedalaman laut. Apabila gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan
gelombang di bagian bawah yang berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini
adalah akibat dari friksi/gesekan antara air dan dasar pantai. Sementara itu,
bagian atas gelombang di permukaan air
akan terus melaju. Semakin menuju ke pantai, puncak gelombang akan semakin
tajam dan lembahnya akan semakin datar. Fenomena ini yang menyebabkan gelombang
tersebut kemudian pecah.
Ada
dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu:
- Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
- Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Yang termasuk gelombang
pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya
rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut
sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit)
ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau
pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
III
PENUTP
III.1.
Kesimpulan
Gelombang
merupakan usikan atau gangguan dari keadaan setimbang yang merambat dalam
ruang. Gelombang laut merupakan contoh dari gelombang mekanik. Secara umum,
gelombang ini terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di
atas permukaan air laut. Gelombang laut berdasarkan proses terbentukknya
dibedakan menjadi tiga yaitu gelombang angina, gelombang pasang surut, dan
gelombang tsunami.
Keadaan gelombang di perairan Indonesia
berbeda-beda, ada yang mempunyai gelombang laut relatif kecil (misalnya Selat
Madura, Selat rupat, Teluk Ratai, Laut Jawa, Selat Malaka dll) dan ada yang
mempunyai gelombang relatif ganas (misalnya yang menghadap Samudra Indonesia,
Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan) yang mencapai tinggi gelombang 2 meter.
Musim dengan tinggi gelombang yang besar adalah terjadi pada musim barat.
DAFTAR PUSTAKA
1. IPCC-Response
Strategies Working Group, 1992, Global Climatic Change and the Rising Challenge
of the Sea, Rijkswaterstaat, Nederland.
2. Michael
C.B., JG Titus, 1984, Greenhouse Effect and Sea Level Rise, A Challenge for
This Generation, Van Nostrand Reinhold Company.
3. Wyrtki,
K., 1961, Physical Occanography of the Southeast Asian Waters, Naga Report,
Volume 2, The University of California